SAMPLING
Pengertian Sampling
Sampling ialah
cara pengumpulan data untuk mengetahui keadaan suatu populasi atau suatu cara
dengan membuat perkiraan mengenai parameter populasi darimana sampel tersebut
diambil.
Istilah-Istilah
Penting Dalam Sampling :
1. Sampel ialah sebagian dari
populasi yang telah terpilih untuk diteliti
2. Populasi ialah kumpulan dari
elemen-elemen yang sejenis tetapi dapat dibedakan karakteristiknya
3. Elemen ialah sesuatu yang menjadi
objek penelitian
4. Karakteristik ialah ciri,sifat,atau
hal-hal yang dimiliki elemen
5. Pengumpulan data ialah kegiatan
mencatat karakteristik elemen
6. Kesalahan sampling ialah
perbedaan atau selisih dalam pengumpulan data elemen populasi
7. Kerangka sampling ialah daftar
semua sampling unit
Teori Dasar
Sampling
Ada dua cara pemilihan elemen anggota sampel yaitu :
A) dengan pengembalian kembali (with
replacement) artinya elemen populasi yang sudah terpilih dikembalikan lagi
sehingga ada kemungkinan dapat dipilih kembali sebagai anggota populasi.
B) tanpa pengembalian kembali (without
replacement) artinya elemen populasi yang sudah terpilih tak dikembalikan lagi,
sehingga tak mungkin terpilih lagi untuk menjadi anggota sampel.
Tujuan teori
sampling
ialah membuat sampling menjadi lebih efisien, artinya dengan biaya yang lebih
rendah diperoleh tingkat ketelitian yang sama tinggi atau dengan biaya yang
sama diperoleh tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Dan atau untuk menentukan
karakteristik suatu populasi berdasarkan karakteristik sampel dengan biaya yang
minimum.
Alasan Menggunakan Teknik Sampling :
(a)
populasi
demikian banyaknya sehingga dalam
prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti.
(b)
keterbatasan waktu
penelitian, biaya, dan sumber daya
manusia, membuat peneliti harus telah puas jika
meneliti sebagian
dari elemen penelitian.
(c)
bahkan kadang, penelitian yang dilakukan
terhadap sampel
bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian
banyaknya maka akan memunculkan kelelahan
fisik dan mental para pencacahnya
sehingga banyak terjadi
kekeliruan. (uma
sekaran, 1992).
(d)
jika elemen populasi homogen, penelitian
terhadap seluruh
elemen dalam populasi menjadi
tidak masuk akal,
misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu pohon jeruk

Teknik
Pengambilan Sampel :
A. Random sampling / probability
sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama
untuk diambil kepada setiap elemen populasi atau cara pengambilan sampel dimana
elemen – elemen sampelnya ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai
probabilitas dan pemilihannya dilakukan secara acak.
Pada sampel acak (random sampling)
dikenal dengan istilah :
1.
Simple Random Sampling
(Sampling Acak Sederhana)
Yaitu
pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit elemen dasar
memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel,
2. Stratified Random Sampling (Sampling Acak
Berlapis)
Yaitu
pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi populasi
menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah homogen.
Sampling
acak berlapis dipergunakan kalau populasinya heterogin (sangat bervariasi).
3.
Systematic Random Sampling (Sampling Acak Sistematis)
Yaitu
sampling dimana pemilihan elemen – elemen sampel dilakukan secara sistematis,
artinya elemen yang pertama dipilih secara acak sedangkan elemen berikutnya
dipilih dengan menggunakan jarak tertentu.
4.
Cluster Random Sampling
(Sampling Acak Kelompok)
Yaitu
sampling dimana elemen – elemen sampelnya merupakan kelompok elemen. Pemilihan
sampel dilakukan secara acak seperti sampling acak sederhana. Dalam hal ini
yang dipilih kelompok elemen bukan individu elemen.
B. Nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen
populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
Pada nonprobability sampling dikenal
beberapa teknik, antara lain :
1.
Pengambilan Sampel Seadanya(Accidental
Sampling/ Convenience Sampling)
Pengambilan sampel yang dilakukan
secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat
pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.
2. Pengambilan Sampel Berjatah(Quota Sampling)
Cara pengambilan sampel dengan jatah
hampir sama dengan pengambilan sampel seadanya, tetapi dengan kontrol lebih
baik untuk mengurangi terjadinya bias.
3.
Pengambilan Sampel Berdasarkan Pertimbangan(Purposive
Sampling/ Judgement Sampling)
Pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan bila cara pengambilan sampel dilakukan
sedemikian rupa, sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan
pertimbangan orang – orang yang telah berpengalaman. Pengambilan sampel dengan
cara ini lebih baik dari dua cara sebelumnya karena dilakukan berdasarkan
pengalaman berbagai pihak.
4. Pengambilan
Sampel Pada Penelitian Klinis (Voluntary Sampling)
Pada
penelitian klinik pengambilan sampel sering didasarkan pada waktu atau jumlah.
Pengambilan sampel yang dilakukan pada periode waktu tertentu, dimana penderita
yang datang ke rumah sakit dan memenuhi kriteria studi diambil sebagai sampel
sampai suatu periode waktu yang telah ditentukan. Pengambilan sampel yang
menggunakan cara ini tidak tergantung pada jumlahnya.
Pada Umumnya Penarikan Contoh Terdiri Dari 2 Tahap:
1. Tahap pertama adalah penarikan contoh
dilapangan untuk ilmu sosial dan ekonomi. Misalnya petani, pedagang,
pengekspor, dan pengolah.
2. Tahap kedua adalah penarikan contoh
ditempat pengujian (laboratorium) eksperimen untuk mendapatkan suatu analisis
yang jumlahnya memadai untuk keperluan pengujian.
Faktor Yang Mempengaruhi Mutu
Informasi Atau Data Perkiraan :
1. Faktor pertama yaitu besarnya sampel
(banyaknya elemen dalam sampel) yang ditarik dari populasi.
2. Faktor kedua yaitu besarnya tingkat
variasi dari data perkiraan yang diukur dengan kesalahan baku (simpangan baku
dari seluruh kemungkinan nilai perkiraan kalau diambil sampel dengan elemen
dari anggota populasi)
3. Faktor ketiga yaitu besarnya kesalahan
sampling yang akan ditolelir
Untuk Memperkecil Kesalahan Sampling Bisa Dicapai Dengan :
1. Dengan
memperbesar sampel, tetapi biaya menjadi lebih mahal
2. Dengan
membuat stratifikasi, menggunakan teknik sampling acak berlapis
Faktor Yang Mempengaruhi Tata Cara Sampling :
1. Tujuan pengamatan
Tujuan pengamatan dari sampling
dilakukan untuk mendapatkan nilai rata- rata mutu, homogenitas, menerima atau
menolak bahan yang didasarkan pada syarat- syarat tertentu.
2. Sifat bahan yang akan diuji
Ukuran contoh yang diperlukan agar
mewakili populasi bahan yang diuji ditentukan oleh sifat-sifat khas dari bahan
tersebut antara lain homogenitas, ukuran satuan, sejarah bahan dan biaya bahan.
3. Sifat metode pengujian
Sifat metode pengujian berhubungan dengan kepentingan pengujian,sifat
pengujian yang merusak atau tidak terhadap bahan,dan kebutuhan waktu dan
peralatan
4. Sifat party yang akan diambil contohnya yaitu apabila bahan yang yang
akan diuji banyak maka contoh yang diambil juga banyak dan apabila bahan yang
akan diuji sedikit maka contoh yang diambil juga sedikit.
Tahapan sampling adalah:
- Mendefinisikan populasi hendak diamati
- Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
- Menentukan metode sampling yang tepat
- Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
- Melakukan pengecekan ulang proses sampling

Daftar Pustaka
Supranto J, M.A.,TEKNIK SAMPLING.Penerbit Rineka Cipta.Jakarta,2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar