Counters add new counter Standard counter counter id : 4901819 id counter displays: 4901819 site ID: 4147740 Counter code standard NO JAVASCRIPT Site use frames Paste this code in your HTML editor where you would like to display the counter, at the bottom of the page, in a table, div or under a menu.

Kamis, 23 Januari 2014

Sampling (Pengambilan Contoh)



SAMPLING

Pengertian Sampling
Sampling ialah cara pengumpulan data untuk mengetahui keadaan suatu populasi atau suatu cara dengan membuat perkiraan mengenai parameter populasi darimana sampel tersebut diambil.

Istilah-Istilah Penting Dalam Sampling :
1. Sampel ialah sebagian dari populasi yang telah terpilih untuk diteliti
2. Populasi ialah kumpulan dari elemen-elemen yang sejenis tetapi dapat dibedakan karakteristiknya
3. Elemen ialah sesuatu yang menjadi objek penelitian
4. Karakteristik ialah ciri,sifat,atau hal-hal yang dimiliki elemen
5. Pengumpulan data ialah kegiatan mencatat karakteristik elemen
6. Kesalahan sampling ialah perbedaan atau selisih dalam pengumpulan data elemen populasi
7. Kerangka sampling ialah daftar semua sampling unit

Teori Dasar Sampling
Ada dua cara pemilihan elemen anggota sampel yaitu :
A) dengan pengembalian kembali (with replacement) artinya elemen populasi yang sudah terpilih dikembalikan lagi sehingga ada kemungkinan dapat dipilih kembali sebagai anggota populasi.
B) tanpa pengembalian kembali (without replacement) artinya elemen populasi yang sudah terpilih tak dikembalikan lagi, sehingga tak mungkin terpilih lagi untuk menjadi anggota sampel.

Tujuan teori sampling ialah membuat sampling menjadi lebih efisien, artinya dengan biaya yang lebih rendah diperoleh tingkat ketelitian yang sama tinggi atau dengan biaya yang sama diperoleh tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Dan atau untuk menentukan karakteristik suatu populasi berdasarkan karakteristik sampel dengan biaya yang minimum.

Alasan Menggunakan Teknik Sampling :
(a)     populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti.
(b)    keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian.
(c)    bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (uma sekaran, 1992).
(d)   jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu pohon jeruk

Teknik Pengambilan Sampel :

A.  Random sampling / probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi atau cara pengambilan sampel dimana elemen – elemen sampelnya ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya dilakukan secara acak.

Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah :
1. Simple Random Sampling (Sampling Acak Sederhana)
Yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit elemen dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel,
2. Stratified Random Sampling (Sampling Acak Berlapis)
Yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah homogen.
Sampling acak berlapis dipergunakan kalau populasinya heterogin (sangat bervariasi).
3. Systematic Random Sampling (Sampling Acak Sistematis)
Yaitu sampling dimana pemilihan elemen – elemen sampel dilakukan secara sistematis, artinya elemen yang pertama dipilih secara acak sedangkan elemen berikutnya dipilih dengan menggunakan jarak tertentu.
4. Cluster Random Sampling (Sampling Acak Kelompok)
Yaitu sampling dimana elemen – elemen sampelnya merupakan kelompok elemen. Pemilihan sampel dilakukan secara acak seperti sampling acak sederhana. Dalam hal ini yang dipilih kelompok elemen bukan individu elemen.

B. Nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.

Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain :
1. Pengambilan Sampel Seadanya(Accidental Sampling/ Convenience Sampling)
Pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.
2. Pengambilan Sampel Berjatah(Quota Sampling)
Cara pengambilan sampel dengan jatah hampir sama dengan pengambilan sampel seadanya, tetapi dengan kontrol lebih baik untuk mengurangi terjadinya bias.
3. Pengambilan Sampel Berdasarkan Pertimbangan(Purposive Sampling/ Judgement Sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan bila cara pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa, sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan orang – orang yang telah berpengalaman. Pengambilan sampel dengan cara ini lebih baik dari dua cara sebelumnya karena dilakukan berdasarkan pengalaman berbagai pihak.
       4. Pengambilan Sampel Pada Penelitian Klinis (Voluntary Sampling)
Pada penelitian klinik pengambilan sampel sering didasarkan pada waktu atau jumlah. Pengambilan sampel yang dilakukan pada periode waktu tertentu, dimana penderita yang datang ke rumah sakit dan memenuhi kriteria studi diambil sebagai sampel sampai suatu periode waktu yang telah ditentukan. Pengambilan sampel yang menggunakan cara ini tidak tergantung pada jumlahnya.
Pada Umumnya Penarikan Contoh Terdiri Dari 2 Tahap:
1. Tahap pertama adalah penarikan contoh dilapangan untuk ilmu sosial dan ekonomi. Misalnya petani, pedagang, pengekspor, dan pengolah.
2. Tahap kedua adalah penarikan contoh ditempat pengujian (laboratorium) eksperimen untuk mendapatkan suatu analisis yang jumlahnya memadai untuk keperluan pengujian.
 Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Informasi Atau Data Perkiraan :
1. Faktor pertama yaitu besarnya sampel (banyaknya elemen dalam sampel) yang ditarik dari populasi.
2. Faktor kedua yaitu besarnya tingkat variasi dari data perkiraan yang diukur dengan kesalahan baku (simpangan baku dari seluruh kemungkinan nilai perkiraan kalau diambil sampel dengan elemen dari anggota populasi)
3. Faktor ketiga yaitu besarnya kesalahan sampling yang akan ditolelir
Untuk Memperkecil Kesalahan Sampling Bisa Dicapai Dengan :
1. Dengan memperbesar sampel, tetapi biaya menjadi lebih mahal
2. Dengan membuat stratifikasi, menggunakan teknik sampling acak berlapis
Faktor Yang Mempengaruhi Tata Cara Sampling :
1. Tujuan pengamatan
Tujuan pengamatan dari sampling dilakukan untuk mendapatkan nilai rata- rata mutu, homogenitas, menerima atau menolak bahan yang didasarkan pada syarat- syarat tertentu.
2. Sifat bahan yang akan diuji
Ukuran contoh yang diperlukan agar mewakili populasi bahan yang diuji ditentukan oleh sifat-sifat khas dari bahan tersebut antara lain homogenitas, ukuran satuan, sejarah bahan dan biaya bahan.

3. Sifat metode pengujian
Sifat metode pengujian berhubungan dengan kepentingan pengujian,sifat pengujian yang merusak atau tidak terhadap bahan,dan kebutuhan waktu dan peralatan

4. Sifat party yang akan diambil contohnya yaitu apabila bahan yang yang akan diuji banyak maka contoh yang diambil juga banyak dan apabila bahan yang akan diuji sedikit maka contoh yang diambil juga sedikit.

Tahapan sampling adalah:
  • Mendefinisikan populasi hendak diamati
  • Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
  • Menentukan metode sampling yang tepat
  • Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
  • Melakukan pengecekan ulang proses sampling


Daftar Pustaka

Supranto J, M.A.,TEKNIK SAMPLING.Penerbit Rineka Cipta.Jakarta,2007



Tidak ada komentar:

Posting Komentar